Anak Cerdas Istimewa Siapakah Mereka?

 

Anak Cerdas Istimewa Siapakah Mereka?

Alfiyah Darojat (Mahasiswa S1 UIN Malang)

 

Anak cerdas istimewa seringkali disebut sebagai anak jenius, anak berbakat, atau Gifted Children. Mereka mampu mengolah informasi lebih cepat dari anak-anak seusianya. Hal ini, membuat mereka mampu mengikuti pembelajaran disekolah dengan sangat baik. Pada umumnya, anak-anak cerdas istimewa memiliki nalar yang mampu menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan tidak terpikirkan oleh orang normal seusianya.

Saat ini di Indonesia anak cerdas istimewa belum terlalu mendapatkan perhatian. Hal itu dikarenakan pada kalangan masyarakat sendiri masih banyak yang asing dengan istilah anak cerdas istimewa. Kebanyakan masyarakat lebih familiar dengan anak berkebutuhan khusus lain seperti autisme, tunarungu, tunanetra, dll.

Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai anak cerdas istimewa akhirnya mengakibatkan banyak orang tua menerapkan pola asuh yang tidak tepat pada anak-anak mereka. Dengan pola asuh yang tepat, orang tua akan mengantarkan anak pada pendidikan yang tepat. Sehingga pola pemikiran anak dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.

Sternberg 2004 pernah menjelaskan bahwa anak cerdas istimewa akan lebih berpeluang untuk sukses dibandingkan dengan anak yang bukan cerdas istimewa. Akan tetapi hal tersebut bergantung dengan cara mereka mengembangkan kelebihan yang dimiliki. Maka dari itu dukungan dari orang tua merupakan salah satu aspek penting dalam mengembangkan potensi anak cerdas istimewa.

Sebelum menerapkan pola asuh dan pendidikan yang tepat, orang tua harus lebih dulu mengetahui bagaimana karakteristik dari anak cerdas istimewa. Dan salah satu karakteristik yang paling menonjol dari anak cerdas istimewa adalah IQ.

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, rata-rata IQ dari anak normal adalah di bawah 130. Namun pada anak cerdas istimewa, skor IQ bisa mencapai di atas 140. Selain IQ, karakteristik anak cerdas istimewa juga dapat dilihat sejak usia dini, terutama pada masa-masa golden age mereka. Hal itu dikarenakan pertumbuhan sel jaringan pada otak anak pada masa itu sangatlah pesat.


Dalam beberapa penelitian dijelaskan bahwa perkembangan kognitif pada anak cerdas istimewa dapat dilihat dari beberapa hal berikut:

1.  Memiliki perhatian yang luas terhadap sekitarnya.

2.  Mampu belajar membaca dan menghitung sendiri sejak dini.

3.  Mudah mempelajari banyak hal.

4.  Memiliki daya ingat yang kuat.

5.  Memiliki pemahaman asosiasi dan sebab akibat yang baik.

6.  Memiliki konsentrasi yang kuat dan mampu mengerjakan beberapa hal secara bersamaan.

 

Adapun pada aspek kepribadian, anak cerdas istimewa mengembangkan beberapa perilaku seperti:

1.       Sangat keras kepala.

2.       Tidak mudah putus asa saat menginginkan sesuatu.

3.       Perfeksionis.

4.       Tidak mau bersabar saat menginginkan sesuatu (harus instant)

5.       Mandiri

6.       Sangat energik dan tingkat aktivitas yang tinggi.

 

Dari beberapa karakteristik di atas, orang tua dapat mengidentifikasi sejak dini apakah anak mereka terindikasi dalam anak cerdas istimewa atau tidak. Hal itu dikarenakan masih banyak anak cerdas istimewa yang belum mampu mewujudkan potensi kecerdasannya dalam bentuk prestasi. Sehingga orang-orang disekitar terutama orang tuanya perlu mendukung kemampuan tersebut agar dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi.

 

 

Referensi:

 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Indonesian Pediatric Society. Gifted Children [internet]. c 2015 ; cited 2024 august1] Available from https://www.idai.or.id

Sternberg, et.al.(Eds). 2004. Creativity: from Potential to Realization. Washington: American Psychological Association.

Van Tiel, J. M. (2015). Deteksi dan Penanganan Anak Cerdas Istimewa (Anak Gifted) Melalui Pola Alamiah Tumbuh Kembangnya. Prenada Media


 Profil Penulis
Alifiah Darojat, dara kelahiran Malang 20 tahun silam. Saat ini, Alfi sedang menempuk pendidikan S1 Psikologi di UIN Malang. Ia berminat pada bidang psikologi klinis dan perkembangan. Alfi terlibat dalam program magang Biro Psikologi Hyui dan SD Srengat 3.